JAKARTA, derapguru.com — Mantan Mendikbud RI, Mohammad Nuh, mengungkap alasan skor PISA Indonesia selalu rendah. Salah satunya, hal yang diuji di PISA tak pernah diajarkan kepada siswa Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Muhammad Nuh di sela Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Panja Pembiayaan Pendidikan Komisi X DPR RI sebagaimana disiarkan YouTube Komisi X DPR RI yang dikutip, Rabu 3 Juli 2024.
Jakarta: Skor Programme for International Student Assessment (PISA) 2022 Indonesia yang dirilis Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) tak juga kunjung membaik. Bahkan terdapat penurunan skor.
“Yang kita ajarkan itu tidak sama dengan materi yang diujikan,” beber Nuh.
Lebih lanjut Nuh menuturkan, Indonesia belum memiliki data terkait hal-hal yang diuji dalam PISA sehingga dalam beberapa tahun terakhir skor tidak berubah. Nuh juga mengungkapkan saat dia menjadi Mendikbud skor PISA mengalami peningkatan dengan penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
“Ada dampak yang kita lihat pada 2012 dan 2015 itu catatannya naik,” ungkap dia.
Dia menuturkan pembelajaran melalui KTSP mengedapankan membaca dan matematika. Selain itu, diperkuat pula pembelajaran sains.
“Hal itu membuat improvisasi yang cepat dalam sistem pendidikan,” tutur dia.
Skor PISA Indonesia dalam literasi membaca turun 12 poin dari 371 di 2018 Menjadi 359 di 2022. Sementara itu, skor literasi matematika turun dari 379 di tahun 2018 menjadi 366 di tahun 2022.
Pada literasi sains, skor PISA juga mengalami penurunan. Terdapat penurunan 12 poin dari tahun 2018 dari 396 menjadi 359 di 2022. (za)