JAKARTA, derapguru.com. Wakil Ketua Komite I DPD yang juga anggota MPR RI Dr. Muhdi, SH.M.Hum, menghadiri Sidang Paripurna MPR RI, Minggu 20 Oktober 2024. Gedung Nusantara kompleks parlemen Senayan Jakarta kembali menjadi saksi Pelantikan dan Pengambilan sumpah Presiden dan Wakil Presiden RI hasil Pemilu 2024. Kepada derapguru.com Dr Muhdi menyampaikan kesannya tentang pidato perdana Presiden Prabowo Subianto.
“Presiden Prabowo Subianto, dengan penuh semangat, berapi-api, antusias dan optimisme yang tinggi menyampaikan Pidato perdananya sebagai Presiden di hadapan MPR RI, tamu-tamu dari berbagai negara dan masyarakat Indonesia,”ujar Dr Muhdi.
“Secara jujur Prabowo memuji apa yang telah dicapai Jokowi – Maruf Amin, tetapi secara jujur juga menyampaikan banyak permasalahan yang harus menjadi perhatian serius di era kepemimpinannya,”tambah Dr Muhdi. Gaya komunikasi yang berapi-api begitu lugas, jujur menyampaikan apa yang sebenarnya sebagai otokritik yang di apresiasi dengan tepuk tangan gemuruh anggota MPR RI bahkan dengan standing ovation.
“Marilah kita berani mawas diri, menatap wajah sendiri, dan mari berani memperbaiki diri sendiri, berani mengoreksi diri kita sendiri. Kita harus menghadapi kenyataan bahwa masih terlalu banyak kebocoran penyelewengan korupsi di negara kita. Ini adalah yang membahayakan masa depan kita dan masa depan anak-anak kita, cucu-cucu kita. Kita harus berani mengakui terlalu banyak kebocoran, penyelewengan, penyimpangan, korupsi, kolusi dari anggaran kita, di semua tingkatan,”kata Presiden Prabowo.
“Kita masih melihat bahwa terlalu banyak saudara-saudara kita yang berada di bawah garis kemiskinan, anak-anak yang berangkat sekolah tidak makan pagi, tidak punya pakaian untuk berangkat sekolah. Kita jangan terlalu senang melihat angka-angka statistik yang membuat kita terlalu cepat gembira, puas, padahal kita belum melihat gambaran sepenuhnya. Kita bangga masuk G20, kita merasa bangga disebut masuk ekonomi ke-16 terbesar di dunia. Tapi, apakah kita benar paham dan melihat gambaran utuh dari keadaan kita?”tambah Presiden Prabowo berapi-api.
“Apakah kita sadar bahwa kemiskinan di Indonesia masih terlalu besar? Rakyat kita dan anak-anak kita banyak yang kurang gizi, banyak rakyat yang tidak dapat pekerjaan yang baik. Banyak sekolah-sekolah kita yang tidak terurus. Saya mengajak kita semua, untuk berani melihat kenyataan. Kita boleh bangga dengan prestasi kita, tapi marilah kita jangan tertegun, jangan terlalu cepat puas dan gembira dengan menutup mata dan hati terhadap tantangan-tantangan dan penderitaan saudara-saudara kita,”tegas Presiden disambut tepuk tangan hadirin.
Sebagai orang yang hadir, melihat dan mendengar secara langsung Dr Muhdi mengaku merasa bangga, ikut optimis bahwa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto akan banyak berbuat untuk mengatasi masalah yang dihadapi bangsa Indonesia.
“Masalah kemiskinan, pendidikan, pangan, kekurangan gizi, lapangan kerja, korupsi dikalangan pejabat, penegakan hukum, hingga masalah geopolitik global, termasuk sikap tegas masalah pembebasan Palestina yang mendapat tepuk tangan meriah,”jelas Dr Muhdi.
Dr Muhdi yang juga ketua PGRI Jawa Tengah itu berpendapat bahwa pengakuan jujur Pak Prabowo akan mendapat simpati dari berbagai pihak. Apalagi disampaikan dengan penuh semangat dihadapan seluruh masyarakat Indonesia bahkan perwakilan 37 negara sahabat yang hadir secara langsung.
“Pengakuan Pak Prabowo terhadap kondisi kemiskinan, korupsi, lapangan kerja, dan lain-lain dengan menyampaikan fakta dalam pidatonya menunjukkan Pak Prabowo telah membangun proksimitas atau kedekatan dengan apa yang publik/masyarakat pikirkan dan rasakan, yang saya yakin akan mendapat dukungan. Sehingga akan menggugah masyarakat dan menghadirkan antusiasme,”kata Dr Muhdi.
“Sebagai anggota DPD – MPR RI yang akan menjadi mitra Presiden, Wakil Presiden beserta Kabinetnya, saya merasa antusias, dan optimis. Saya berharap Pak Prabowo- sebagaimana dalam setiap kesempatan dan pidatonya sebagai presiden-akan membangun kerjasama, kolaborasi dengan semua komponen bangsa. Terlebih dengan sesama lembaga tinggi negara, termasuk dengan DPD RI sebagai representasi dari perwakilan daerah, yang akan menyuarakan kepentingan dan masalah daerah, yang akan menjadi kunci keberhasilan komitmen Presiden Prabowo sebagaimana pidato beliau yang akan membawa bangsa Indonesia mandiri dibidang pangan, dan energi, berdaulat, bebas korupsi,”tambah Dr. Muhdi.
“Sebagai anggota DPD RI dari Jawa Tengah saya berharap Pak Prabowo benar-benar akan membangun hubungan dan kerjasama, dengan menempatkan DPD RI lebih setara dengan lembaga tinggi lainnya yang mewakili rakyat, untuk bersama-sama berkolaborasi membawa bangsa Indonesia mencapai cita-citanya. Kini masyarakat Indonesia akan menunggu, apakah isi pidato yang disampaikan akan menjadi kenyataan atau hanya sekedar janji, atau omon-omon saja. Waktu yang akan menjawabnya,”pungkas Dr Muhdi. (yud)