SEMARANG, derapguru.com – Sekolah Kedinasan seringkali berkaitan dengan tes fisik atau tes kesamaptaan. Tes ini berupa tes kemampuan dan kesiapan fisik dalam berkegiatan. Tes kesamaptaan biasanya mencakup tes lari, push up, sit up, pull up dan chinning, shuttle run, renang, dan lain sebagainya.
Kadangkala, adanya tes fisik membuat calon mahasiswa yang cerdas tapi tidak memiliki kondisi fisik yang baik terhalang untuk bisa memasukinya. Tapi ternyata, ada lho sekolah kedinasan yang tidak menerapkan tes fisik seperti itu.
Sekolah Tinggi Statistik (STIS)
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) adalah sekolah kedinasan yang tidak memiliki syarat tes fisik. Hanya ada dua syarat penting yang harus dipenuhi saat mendaftar ke STIS, yaitu memiliki kondisi kesehatan jasmani dan rohani yang baik (layak bekerja dan beraktivitas, baik di dalam ruangan maupun di lapangan), serta bebas dari narkoba.
Calon peserta didik kampus yang berada di bawah Badan Pusat Statistik (BPS) ini juga harus memiliki penglihatan normal (tidak buta warna, baik total atau parsial). Penggunaan kaca mata atau lensa kontak minus (rabun jauh) atau plus (rabun dekat) tidak menjadi halangan, dan akan diterima dengan toleransi.
Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG)
STMKG tidak mensyaratkan tes kesamaptaan untuk para calon taruna atau taruni, tapi hanya mengadakan tes kebugaran. Dari pengalaman tahun sebelumnya, tes kebugaran sekolah kedinasan milik BMKG ini dilakukan dengan metode cooper test.
Dikutip dari Buku Pedoman Penerimaan Taruna Baru STMKG 2022, cooper test adalah peserta berjalan atau berlari secepat-cepatnya menempuh jarak 2,4 km dan akan dicatat waktu yang diperlukan.
Nah, tertarik pada dua kampus ini? (za)