JAKARTA, derapguru.com — Pendidikan diyakini banyak pihak sebagai kunci kemajuan bangsa dan anak-anak adalah pewaris kehidupan di masa yang akan datang. Dengan melihat kondisi pendidikan saat ini, dimana sebagian besar anak-anak tidak memiliki semangat belajar yang baik, dan sebagian yang lain menjadi pelaku atau korban bullying, dan para guru disibukkan dengan urusan administrasi, membuat para pelaku pendidikan prihatin. Ruh pendidikan kita telah tercerabut dari akarnya, yang ada saat ini hanyalah pengajaran dan pembelajaran, bukan pendidikan. Hal demikian diungkapkan ketua Dewan Pendidikan kota Tegal yang juga wakil ketua pengurus NU Cabang kota Tegal, Drs. Rismono, M.Pd saat berbicang dengan Derap Guru, Kamis 29 Februari 2024.
Rismono yang mengaku baru saja selesai mengikuti rapat bersama para pelaku pendidikan mengaku miris, meski upaya pencegahan bullying sudah dilakukan oleh pemerintah dan satuan pendidikan tetapi kasus-kasus bullying masih sering terjadi.
“Dan pada sebagian besar anak anak saat ini juga kehilangan semangat belajar, meski pada sebagian yang lain masih tetap baik dan mampu menunjukkan prestasi,” jelas Rismono.
Rismono yang juga Wakil Ketua PGRI Jawa Tengah, mantan Kepala SMAN 1 Kota Tegal dan kini menjadi pengawas sekolah ini menengarai hilangnya semangat belajar anak-anak ini salah satunya setelah dihapuskannya ujian nasional (UN).
“Mestinya UN tetap ada tetapi standarnya disesuaikan dengan kondisi sekolah berdasarkan akreditasi masing-masing sekolah, sehingga tidak terjadi bias dalam penilaian. “Pada sisi yang lain para guru saat ini lebih banyak disibukkan dengan urusan administrasi yang berkaitan dengan nasib guru itu sendiri,” tambahnya.
“Akibatnya banyak guru yang hanya melakukan praktik pembelajaran, bukan praktik pendidikan sebagaimana dilakukan oleh para pendidik terdahulu,” jelas Rismono lebih lanjut.
setuju