JAKARTA, derapguru.com – Karya sastra akan menjadi bagian yang akan dimasukkan dalam Kurikulum Merdeka oleh Kemendikbudristek. Kendati demikian tidak semua karya sastra bisa digunakan untuk pengajaran sastra. Pemerintah saat ini sedang meng-kurasi karya sastra yang layak masuk dalam kurikulum.
“Yang masih berlangsung adalah kurasi karya sastra untuk digunakan dalam pembelajaran Kurikulum Merdeka,” beber Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, melalui unggahan Instagramnya @ninoaditomo dikutip Jumat, 22 Desember 2023.
Anindito Aditomo menuturkan, karya sastra bisa membuat murid kecanduan membaca bila digunakan dengan terampil di kelas. Di saat bersamaan karya sastra juga mampu memantik keingintahuan peserta didik tentang beragam isu yang sedang berkembang.
“Tapi seperti bisa dibayangkan, memilih karya sastra bukan perkara mudah. Banyak perdebatan seru dalam proses diskusi tim kurator, tapi saya gembira dengan progres yang sudah dicapai,” ungkap Anindito Aditomo.
Lebih lanjut Anindito Aditomo menyebutkan apabila sastra sudah terintegrasi dalam Kurikulum Merdeka, hal tersebut bakal mengarusutamakan sastra dalam pendidikan. Dampaknya, kegiatan membaca sastra bukan lagi kegiatan tambahan atau ekstrakurikuler di sekolah, melainkan bagian inti dari pelajaran.
“Semoga inisiatif sastra masuk kurikulum ini bisa kita luncurkan tahun depan,” tandas Anindito Aditomo. (za)