SEMARANG, derapguru.com – Mahasiswa butuh memiliki “jiwa ngeyel”, bukan “jiwa ngeles”. Jiwa ngeyel akan membuat mahasiswa akan memiliki sikap tidak mudah percaya dan berusaha terus mencari tahu. Sikap ini sejalan akan dengan konsep keilmuan yang tidak pernah menetap, selalu berubah, sehingga perlu orang-orang yang terus mempertanyakan.
“Butuh ‘jiwa ngeyel’. Ngeyel dalam arti positif ya. Bukan ‘jiwa ngeles’, jiwa yang selalu beralasan,” tandas Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah, Dr Muhdi, saat mengisi acara ‘Bincang Budaya’ dengan para mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia yang ikut dalam program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di Kampus UPGRIS, Jumat 11 November 2022.
Dalam kegiatan yang dipusatkan di Ruang Seminar Lantai 6 Menara Kampus 4 UPGRIS tersebut, Dr Muhdi, menambahkan bahwa kesuksesan mahasiswa untuk belajar, semua bergantung kemampuan masing-masing dalam me-manage waktu. Tidak hanya dalam menuntut ilmu, dalam bekerja kelak, kemampuan dalam me-manage waktu juga akan menetukan kesuksesan seseorang.
“Perkara waktu itu urusan kita. Bukan urusan orang lain. Sesibuk apapun, asal bisa mengatur waktu, semua urusan pasti akan terselesaikan,” tanda Dr Muhdi dalam diskusi yang dimoderatori Ketua LPP UPGRIS, Dr Wiyaka.
Lebih lanjut Dr Muhdi menuturkan, terkait dengan tercapainya kesuksesan, ada dua karakter yang menjadi ciri dari orang-orang sukses, yakni karakter moral dan karakter kinerja. Karakter moral berkaitan dengan iman, takwa, jujur, dan rendah hati. Sedangkan karakter kinerja berkaitan dengan persoalan kerja keras, ulet, tangguh, dan tidak mudah menyerah.
“Ada satu lagi yang dibutuhkan untuk sukses di Indonesia, yakni penguasaan tentang budaya keIndonesiaan. Pada sisi inilah literasi budaya sangat penting untuk dikuasai. Jangan berharap bisa memimpin Indonesia bila literasi budayanya tidak bagus,” tandas Dr Muhdi. (za)