JAKARTA, derapguru.com — Isu seputar kekurangan pustakawan di perputakaan-perpustakaan di seluruh Indonesia disorot dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU), Jumat 13 Januari 2023.
Dalam rapat dewan dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) tersebut, Wakil Ketua Komisi X, Abdul Fikri Faqih, secara tegas meminta Perpusnas mulai fokus dalam pemenuhan pustakawan di Indonesia.
“Kendala dan permasalahan utamanya terkait isu pemenuhan pustakawan. (Ini penting) mengingat ketercukupan tenaga perpustakaan menjadi salah satu unsur penting upaya pembangunan literasi masyarakat,” ujar Faqih.
Selain itu, Legislator dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera tersebut menambahkan, memasuki tahun 2023, Perpusnas juga harus semakin fokus pada program prioritas strategis nasional yang memberikan manfaat untuk kesejahteraan masyarakat.
“Perpunas harus fokus pada program prioritas nasional,” tandas Faqih.
Anggota Komisi X DPR RI, Illiza Sa’aduddin Djamal, mendorong Perpusnas untuk menjalin komunikasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak. Salah satunya kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) agar berkomitmen dalam peningkatan anggaran di bidang literasi.
Legislator dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan tersebut menegaskan akan memberikan dukungan penuh agar kinerja dan capaian Perpusnas terus meningkat.
“Apa yang disampaikan Kepala Perpusnas, terutama terkait pustakawan, harus menjadi fokus kita, apalagi sudah akan disusun naskah akademik. Harus segera dimulai agar apa yang akan dipaparkan bisa mendapat dukungan dari Kementerian Keuangan,” imbuhnya.
Menanggapi hal tersebut, Muhammad Syarif Bando selaku Kepala Perpusnas mengakui, bahwa saat ini kebijakan pemenuhan kebutuhan pustakawan memang belum optimal. Kendati demikian, pihaknya akan lebih mengoptimalkan lagi usaha pemenuhan pustakawan mengingat masalah ini tidak bisa disolusikan sendiri.
“(Memang) belum optimal, tapi kami akan berusaha lebih keras lagi untuk menuntaskan masalah ini,” tutur Syarif. (za)