SEMARANG, derapguru.com – Pelaksanaan seleksi ASN PPPK dan ASN PNS bidang pendidikan selama ini masih berfokus pada pemenuhan kekurangan guru yang mencapai kisaran 1 juta orang. Akan tetapi, mulai seleksi tahun 2024, seleksi ASN PPPK dan ASN PNS untuk tenaga kependidikan akan mulai dibuka seleksinya.
Informasi tersebut disampaikan Ketua Umum PB PGRI, Prof Dr Unifah Rosyidi, disela kegiatan Puncak HUT Ke-78 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) 2023 yang digelar oleh PGRI Provinsi Jawa Tengah di Balairung Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Sabtu 12 November 2023.
“Mimpi kita, tendik (tenaga kependidikan, red) akan mendapatkan kesempatan untuk menjadi ASN, insyaallah mulai tahun depan,” tutur Prof Unifah Rosyidi.
Dokumen Foto Puncak Peringatan HUT Ke-78 PGRI Dapat Diklik di Sini
Prof Unifah menambahkan, kabar baik akan dibukanya formasi untuk tendik tersebut disampaikan langsung Presiden Joko Widodo setelah PGRI menyampaikan keluh-kesahnya tentang nasib guru dan tenaga kependidikan. Pada Presiden Joko Widodo, PGRI menyampaikan masih ada tiga hal yang belum tersentuh dalam rekrutmen guru, yakni guru swasta, guru TK, dan tendik untuk mendapat kesempatan mengikuti seleksi ASN.
“Yang masih belum itu tiga, Pak (Presiden Joko Widodo, red). Itu lho Pak, yang swasta, tendik, dan guru-guru TK. Mereka banyak garuk-garuk (karena tak ada formasi, red). Begitu saya sampaikan, eh saya sudah dapat kabar, yang tendik, untuk tahun depan mulai mendapat kesempatan,” tutur Prof Unifah.
Lebih lanjut Prof Unifah menyampaikan, ketika pemerintah memberikan begitu banyak pada organisasi PGRI, inilah saatnya semua anggota PGRI untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa ini. Semua guru dan tenaga kependidikan diminta untuk selalu menjalankan tugas dan kewajibannya secara baik untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Dokumen Foto Puncak Peringatan HUT Ke-78 PGRI Dapat Diklik di Sini
Sementara itu, Ketua PGRI Jateng, Dr H Muhdi SH MHum, PGRI Jawa Tengah sampai saat ini terus berusaha memperjuangkan agar formasi penerimaan guru dan tenaga kependidikan di wilayah Jawa Tengah sesuai dengan kebutuhan. Berbagai cara dilakukan agar pemerintah daerah bersedia untuk mengajukan formasi sesuai kuota yang disediakan pemerintah pusat.
“Alhamdulillah, sampai saat ini masih terus dilakukan seleksi. Tahun ini, ada 296 ribu formasi akan diterima, termasuk formasi untuk Jawa Tengah. Dan pada tahun 2024, semua akan dituntaskan hingga keseluruhan mencapai 1 juta guru,” tutur Dr Muhdi.
Dr Muhdi juga memberikan apresiasi tersendiri bagi pemerintah pusat yang terus berkomitmen untuk menuntaskan masalah kekuarangan guru. Bahkan, Dr Muhdi juga menyampaikan rasa bahagianya, karena mulai tahun 2024, sebagaimana disampaikan Ketua Umum PB PGRI, tidak hanya formasi untuk guru yang dibuka, tetapi juga untuk tenaga kependidikan.
“Terima kasih pada pemerintah daerah atas pengangkatan guru-guru PPPK, termasuk pada kantor kementerian agama untuk pengangkatan guru madrasah. Kami mohon tahun 2024 (untuk mengajukan formasi, red) sebagaimana penyataan presiden akan dituntaskan kekurangannya. Mohon bantuan pengangkatan guru PPPK tenaga kependidikan yang sangat dibutuhkan,” tutur Dr Muhdi.
Lebih lanjut Dr Muhdi meminta para guru untuk terus bertransformasi untuk mendidik anak-anak negeri generasi emas dengan penuh kasih sayang. Saat-saat ini, adalah saat paling krusial karena anak-anak yang saat ini sedang menjadi siswa adalah generasi yang akan hidup pada masa Indonesia Emas.
“Generasi unggul hanya dapat dihasilkan oleh pendidikan yang unggul. Dan pendidikan yang unggul, kuncinya ada pada guru yang unggul. Yakni, guru yang memiliki status pasti dan penghasilan yang layak,” tutur Dr Muhdi. (za)
Untuk tenaga Petugas UKS khususnya disekolah kami umumnya di Kabupaten Trenggalek belum ada kabar baiknya…mohon SOLUSI… terima kasih