SEMARANG, derapguru.com — Tugas seorang pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah membina kegiatan mahasiswa. Tapi dalam usaha membina, jangan sampai lupa untuk memikirkan prestasinya.
Hal tersebut disampaikan Wakil Rektor III UPGRIS, Dr H Sapto Budoyo MH, saat memberikan arahan dalam acara “Koordinasi Pembina Ormawa Lemawa 2003–2024” yang digelar di Menara Kampus Pusat UPGRIS, Kamis 25 Januari 2024.
“Tugas kita membuat mahasiswa kita pinter, membanggakan ketika lulus, tapi jangan lupa pula untuk membuat mereka berprestasi,” tandas Dr Sapto.
Dr Sapto menambahkan, saat ini arah pembinaan mahasiswa tidak cukup bila hanya membuat kegiatan mahasiswa berjalan baik dan lancar. Arah pembinaan mahasiswa harus dimaksimalkan sampai mereka berhasil meraih prestasi-prestasi tertentu pada bidang masing-masing.
“Kami akan memberikan support penuh untuk kegiatan-kegiatan yang terkait dengan prestasi. Bila ada lomba atau turnamen tingkat regional, nasional, ataupun internasional, jangan ragu untuk mengikuti. Akan kami biayai,” tandas Dr Sapto.
Lebih lanjut Dr Sapto meminta, para pembina kegiatan mahasiswa untuk bisa lebih cermat untuk menelaah tiap program kerja kegiatan mahasiswa. Pembina harus mengarahkan para mahasiswa pada kegiatan-kegiatan yang positif, efisien, dan mempertimbangkan sisi urgensi.
“Sebagai contoh, kegiatan rutin penerimaan anggota baru. Tidak selalu harus pergi jauh keluar kampus. Misalnya saja UKM Sangkatama menerima anggota baru. Kan bisa-bisa saja penerimaannya digelar di Balairung dengan suara gong dan iringan gamelan. Kami pikir lebih estetis dan bermakna ketimbang pergi ke Bandungan lalu bakar-bakaran api unggun di sana,” tandas Dr Sapto.
Lebih lanjut Dr Sapto mengingatkan, proses pembinaan organisasi mahasiswa memang cukup melelahkan karena yang dibina selalu berganti-ganti individunya. Baru saja ada mahasiswa matang dalam pembinaan, tiba-tiba saja mereka sudah harus dilepas karena lulus kuliah atau ganti periode kepengurusan, dan selamanya akan terus begitu. (za)