Agenda: Seminar Nasional Dies Natalis ke-42 UPGRIS Reporter: Tim Redaksi
SEMARANG, derapguru.com — Indonesia akan menerima bonus demografi pada tahun 2045. Bonus demografi tersebut adalah jumlah pemuda atau manusia usia produktif berada pada posisi nomor satu dunia. Akan tetapi, bermanfdaat atau tidknya bonus demografi bergantung pada cara bangsa ini mengelola sumberdaya manusia.
Hal tersebut disampaikan oleh Rektor Universitas PGRI Semarang, Dr Sri Suciati, saat membuka Seminar Nasional “Tantangan Sumber Daya Manusia Pendidikan” dalam rangka Dies Natalis ke-42 Universitas PGRI Semarang, Kamis 22 Juni 2023.
“Saat ini bangasa kita sedang menyiapkan sumber daya manusdia yang unggul agar dapat memanen bonus demografi. Namun, bonus ini akan berbalik menjadi bencana manakala tidak disiapkan dengan baik, tidak disiapkan dengan sungguh-sungguh, secara kreatif dan juga inovatif,” tutur Dr Sri Suciati.
Beragam tantangan secara nasional dan global yang tengah kita hadapi, lanjut Dr Sri Suciati, tidak terlepas dari hasil cara menyiapkan sumber daya manusia. Semua orang sepakat, hanya dengan pendidikana yang bermiutu akan dihasilkan geberasi yang bermutu.
“Kunci dari peningkatan kualitas pendidikan adalah sumber daya manusia. Sedangkan keberhasilan pengelolaan sumber daya manusia tidak telrepas dari hasil penyiapan sumber daya manusia di pergurun tinggi dan sekolah,” tutur Dr Sri Suciati.
Olerh karena itulah Dr Sri Suciati menuturkan, pengelolaan sumber daya manusia harus menjadi prioritas. Tentu saja di dalamnya termasuk pemenuhan kebutuhan guru yang sampai saat ini masih belum tertangani secara baik.
“Kebutuhan guru masih belum tertangani, sudah muncul lagi ‘marketplace guru’. Marketplace guru akan membuat guru akan menjadi komoditas. Perekrutannya berdasarkan pertimbangan ekonomi. Ini juga menjadi problem tersendiri bagi guru dan dunia pendidikan,” tandas Dr Sri Suciati. (za)