JAKARTA, derapguru.com — Kasus gangguan ginjal akut menjadi momok mengerikan dalam satu bulan terakhir. Sudah lebih dari seratus orang anak meninggal karena hal ini. Apakah gangguan ginjal akut dapat disembuhkan?
Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI Eka Laksmi Hidayati menambahkan, penderita gangguan ginjal akut bisa sembuh total. “Secara umum gangguan ginjal akut itu meskipun sampai terjadi yang stadium 3, yaitu gagal ginjal akut, ketika dia penyembuhan bisa pulih total,” kata Eka, dikutip dari konferensi pers daring IDAI.
Anak-anak yang sudah sembuh total produksi urinnya akan kembali normal, metabolisme ginjalnya juga bekerja dengan baik. Ada juga beberapa pasien yang bisa sembuh dari gangguan ginjal akut tanpa bantuan cuci darah. “Iya, ada (yang sembuh). Tidak memerlukan cuci darah lagi, fungsi ginjalnya pulih sempurna. Jadi ini memang berbeda dengan orang-orang yang cuci darah karena usia ya, karena tua,” ucap Eka.
Kendati demikian,Eka menghimbau pada masyarakat untuk tetap wapada dan tidak menganggap sepele, sebab meskipun sudah pulih total bisa saja pengidap gangguan ginjal akut terkena infeksi yang berat karena dehidrasi. “Itu secara teoretis berisiko untuk terjadi lagi gangguan fungsi ginjal, AKI lagi. Tapi AKI-nya juga bukan kemudian menjadi stadium 3,” katanya lagi.
Sebelumnya, Kemenkes juga sudah memberi arahan pada masyarakat dan orang tua untuk tidak panik tapi tetap menjaga dan memperhatikan kondisi anaknya, apabila terdapat gejala gangguan ginjal akut pada anak dalam kurun waktu 3-5 hari segera bawa ke tempat kesehatan.
Sebagai upaya pencegahan juga, kemenkes juga telah meminta apotek serta tenaga Kesehatan berhenti mengedarkan dan memberi resep obat syrup ke masyarakat. Kandungan obat sirup disinyalir menjadi penyebab bagi kasus gangguan ginjal akut yang terjadi pada anak-anak.
“Kementerian Kesehatan juga meminta seluruh apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas dan/atau bebas terbatas dalam bentuk cair/sirup kepada masyarakat sampai hasil penelusuran dan penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dan BPOM ini tuntas,” kata dia. (Royan Ibagaza/za)