JAKARTA, derapguru.com – Kementerian Koperasi dan UKM kembali menggandeng Bank Negara Indonesia (BNI) untuk meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan skema berbasis kelompok usaha atau klaster di antaranya kopi agar berorientasi ekspor.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyampaikan, sebagai penyalur KUR, BNI terus berupaya melakukan peningkatan akses pembiayaan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) salah satunya melalui Program KUR Klaster.
“Kami berupaya membentuk sebuah financial close system (close loop transaction), kemudahan akses pasar, pembiayaan, kemudahan penyediaan offtaker, promosi dan networking untuk dapat orientasi ekspor Go Global,” katanya dalam rilis resmi.
Adapun, penyaluran KUR Klaster BNI menyumbang 23 persen dari total penyaluran KUR BNI 2022. Strategi klaster dibutuhkan untuk akuisisi terutama pada sektor produksi dengan 99 persen porsinya berada di sektor pertanian.
Royke mengungkapkan, salah satu inisiasi program BNI dalam mendukung penyaluran KUR Klaster pada komoditas kopi adalah Program Jejak Kopi Khatulistiwa (JKK) BNI, yaitu sebuah program pendukung ekonomi hijau untuk menjaga kelestarian hutan dengan melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitarnya melalui KUR Klaster.
Program ini merupakan sinergi BNI dengan Kementerian terkait untuk menciptakan pembangunan ekosistem komoditas kopi dari hulu hingga hilir.
“Harapannya, KUR Klaster pada Program Jejak Kopi Khatulistiwa BNI akan lebih meningkatkan kesejahteraan petani, mendukung ekonomi hijau serta memperkuat akselerasi pertumbuhan perekonomian nasional di tengah turbulensi global 2023,” katanya. (kmp/za)