YOGYAKARTA, derapguru.com — Pengurus Besar (PB) PGRI mengadakan evaluasi dan perencanaan program PGRI EI Consortium proyek di Hotel Grand Rohan Yogyakarta, Selasa – Kamis, 5 – 7 Desember 2023. Peserta evaluasi yang diundang yakni empat pengurus provinsi yaitu provinsi Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ketua Umum PB PGRI, Prof Unifah Rosyidi, dalam sambutannya mengatakan bahwa PGRI akan terus memperjuangkan kesejahteraan guru. Menurutnya Guru harus sejahtera dan mempunyai status kepegawaian yang jelas. Ia juga menambahkan, bagi PGRI guru harus memiliki kepastian status kepegawaiannya. Setelah melalui perjuangan yang panjang. September 2023 pemerintah telah terbitkan revisi UU ASN.
“Kami terus bekerja keras berjuang mengangkat kesejahteraan guru. Lebih dari 1 juta guru akan diangkat jadi ASN PPPK. Sekarang sudah 550 ribu diangkat jadi ASN PPPK,” ungkap Prof Unifah.
Direktur Education International (EI) Asia Pasifik, Anansing, menyampaikan akan terus berupaya menyatukan organisasi-organisasi profesi guru di dunia. Ia meyakini bahwa pendidikan adalah perihal mendasar bagi sebuah bangsa. Menurutnya, Asia Pasifik dan organisasi dibawahnya sedang berjuang untuk pelayanan pendidikan yang terbaik dengan kesejahteraan guru yang baik pula.
“Kita masih terus berjuang untuk kualitas layanan pendidikan bagi peserta didik yang baik dan kesejahteraan guru yang baik pula,” tegasnya.
Bendahara PGRI Jawa Tengah, Dr Hj Sri Suciati MHum, dalam paparannya manyampaikan bahwa keanggotaan PGRI Jawa Tengah jumlahnya cukup besar. Hal tersebut menurutnya menunjukkan suburnya sebuah organisasi, dan bahkan sekarang jumlahnya terus bertambah, apalagi pasca pengangkatan Guru ASN PPPK.
“Data jumlah anggota PGRI Jateng besar, dari data valid yang kami rekap, setelah tahun 2021 setelah ada rekrutmen PPPK mengalami kenaikan,” paparnya.
Paparan menarik juga disampaikan oleh Sekretaris PGRI Kabupaten Banyumas, Kasiyanto SPd MPd, memaparkan empat point Kegiatan PGRI Kabupaten Banyumas, yakni 1) Pelaksanaan lingkar belajar guru di cabang serta dampaknya, 2) Pembentukan kelengkapan organisasi di kabupaten/kota: APKS, SLCC, LKBH, DKGI dan Perempuan PGRI, 3) Pelaksanaan kegiatan workshop/webinar transformasi PGRI: Peningkatan kompetensi anggota PGRI dalam profesi dan organisasi, dan 4) Pelaksanaan advokasi dan kampanye di kabupaten.
“PGRI Kabupaten Banyumas selalu eksis memperjuangkan nasib dan kesejahteraan guru. Melalui kelengkapan organisasi PGRI menurutnya PGRI Kabupaten Banyumas selalu hadir dengan visi “Terwujudnya PGRI sebagai Organisasi Profesi Terpercaya, Dinamis, Kuat, Bermartabat, Ngayomi dan Ngayemi”, ungkap Kasiyanto. (Yusep Kurniawan/za)