Agenda: Innovation Fund Reporter: Tim Redaksi
JAKARTA, derapguru.com — Ditjen Diktiristek melalui Kedaireka menghadirkan terobosan berupa program link and match baru untuk akselerasi hilirisasi bernama Innovation Fund. Program ini mempertemukan hasil riset di perguruan tinggi yang selaras dengan kebutuhan dunia usaha dunia industri secara langsung dan mudah. Program ini menawarkan pendanaan 100 persen dari industri dengan seleksi singkat dan administrasi ringkas.
Plt Dirjen Diktiristek, Prof Nizam, menuturkan program Innovation Fund merupakan bentuk perkembangan dalam pemenuhan kolaborasi antara kampus dengan dunia industri. Melalui program ini, mitra industri diberikan ruang ikut andil dalam pelaksanaan riset di perguruan tinggi berupa pemberian dana bantuan untuk mendukung inovasi-inovasi baru yang dikembangkan oleh perguruan tinggi dengan relevansi yang sesuai kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
“Kita mendorong dunia usaha dan dunia industri untuk berinvestasi pada riset dan pengembangan di bidang industri yang telah dibuat oleh perguruan tinggi di indonesia. Innovation Fund dapat menjadi sebuah platform bagi kemajuan Indonesia melalui riset dan pengembangan,” ujar Nizam, Rabu 7 Juni 2023.
Nizam mengajak mitra industri dan dunia usaha berpartisipasi dalam mengikuti program Innovation Fund untuk mendukung perkembangan kemajuan industri menjadi lebih sustainable. Dia mengatakan kolaborasi antara mitra industri dengan perguruan tinggi mampu menciptakan sebuah perkembangan kemajuan di bidang industri.
Ketua PMO Kedaireka, Mahir Bayasut, menjelaskan keuntungan inovator dalam mengikuti program Innovation Fund yakni dosen langsung dipertemukan dengan dunia usaha atau dunia industri yang membutuhkan solusi. Adapun mitra industri yang ikut dalam Innovation Fund ini adalah mereka yang mempunyai permasalahan dan pendanaan.
“Keuntungan lainnya bagi dosen dari program Innovation Fund ini secara administrasi dan seleksi akan lebih ringkas karena kami tidak ingin memakan waktu banyak dan pelaksanaan ini 100 persen pendanaan dari industri (DUDI), sehingga mekanismenya akan berbeda,” papar Mahir.
Sedangkan, keuntungan bagi industri adalah mereka akan cost efficient. Jadi, tidak perlu mulai dari nol tetapi langsung membiayai. “Terakhir, kami memberikan jaminan kepada industri bagaimana industri mendapatkan expertise sesuai rekam jejak,” tutur Mahir. (za)